Minggu, 06 Februari 2011

Riedl coret Risky dan Burhannudin

Pelatih tim nasional, Alfred Riedl kembali merampingkan skuadnya. Dua pemain, Risky Novriansyah (penyerang Persijap Jepara) dan Burhanudin Nihe (pemain belakang persigo Gorontalo) dicoret dari daftar tim nasional U-23.
Keputusan ini tidak mengagetkan karena pelatih asal Austria itu telah menjadwalkan akan mengumumkan hal ini sebelumnya. Riedl mengaku tidak mudah membuat keputusan ini, karena kualitas permainan keduanya tidak berbeda jauh dengan pemain lainnya.
"Kita eliminasi Risky dan Nihe karena sejauh ini mereka belum bisa membantu tim ini. Tapi nanti kami akan melihat perkembangan mereka," kata Riedl di lapangan C Senayan, Minggu (6/2).
Riedl mengaku sulit mengambil keputusan mencoret dua pemain itu. "Ini keputusan sulit karena pemain khususnya penyerang mempunyai kualitas yang sama-sama baik," kara mantan striker tim nasional Austria ini.
Lebih jauh, Riedl menjelaskan, pencoretan Risky harus dilakukan karena jumlah striker terlalu banyak. "Kami memiliki enam striker, sehingga perlu mengeliminasi salah striker agar bisa maksimal," katanya.
Tim nasional U-23 akan terbang ke Hongkong, Selasa (8/2) besok. Yongki Aribowo dan rekan-rekannya akan melakoni laga persahabatan melawan tim U-23 Hongkong, Kamis (10/2) nanti. Riedl menilai pertandingan di Hongkong ini sangat penting bagi timnya.
"Ini penting karena kita bisa melihat perkembangan tim. Pertandingan tersebut akan menjadi bahan evaluasi di samping bahan evaluasi pertandingan melawan U-21 Pelita Jaya kemarin," kata Riedl.

daftar pemain timnas Indonesia U-23

  1. Kurnia Mega (Arema Indonesia)
  2. Arditani Ardiyasa (Persija Jakarta)
  3. Muhamad Ridwan (Persita Tangerang)
  4. Abdul Hamid Mony (Persiba Balikpapan)
  5. Safri Umi (Persiraja Banda Aceh)
  6. Diaz Angga Putra (Persib Bandung)
  7. Ahmad Farizi (Arema Indonesia)
  8. Gunawan Dwi Cahyo (Sriwijaya FC)
  9. Rahmat Latif (Sriwijaya FC)
  10. Fachrudin (PSS Sleman)
  11. Septia Hadi (PSPS Pekanbaru)
  12. Okto Maniani (Sriwijaya FC)
  13. Dendi Santoso (Arema Indonesia)
  14. Egi Melgiansyah (Pelita Jaya)
  15. Hendro Siswanto (Persela Lamongan)
  16. Ramdani Lestaluhu (Persija Jakarta)
  17. Nasution Karubaba (Perseman Manokwari)
  18. Engelberth Sani (Pelita Jaya)
  19. Johan Yoga (Persib Bandung)
  20. Rishadi Fauzi (Persita Tangerang)
  21. Aris Alfiansyah (Persela Lamongan)
  22. Titus Bonai (Persipura Jayapura)
  23. Risky Novriansyah (Persijap Jepara)
  24. David Lali (Persipura Jayapura)
  25. Yongki Aribowo (Arema Indonesia)
  26. Ruben Wuarbanaran (dalam proses WNI & paspor Indonesia)

Source (blog-apa-aja.blogspot.com) : DAFTAR 26 Pemain TimNas U-23

Minggu, 02 Januari 2011

PROFIL IRFAN BACHDIM

Irfan Bachdim mendadak tenar di Indonesia setelah menjadi pemain naturalisasi Indonesia dan tampil mengesankan selama babak penyisihan grup Piala AFF Cup 2010. Irfan Bachdim menjadi sosok idola baru, the rising star, para supporter wanita timnas Indonesia, Bahkan merebak luas pada kalangan apa saja baik itu mahasiswa-mahasiswi, artis dan lainnnya. Semuanya memujanya dan rela panas-panasan menonton Irfan Bachdim latihan di Lapangan C, Komplek Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Selatan. Bahkan harus saling dorong-dorongan hanya untuk mengabadikan fotonya. Siapa dia sebenarnya? Pancallok mencoba menelusuri sepak terjangnya selama menjadi pemain sepakbola professionalnya.

Foto Hot Irfan Bachdim :

Berikut ini beberapa foto hot Irfan Bachdim :




Irfan Bachdim Profile :

Irfan Haarys Bachdim begitu nama lengkap putra dari Noval Bachdim ini. Lahir di Amsterdam, pada tanggal 11 Agustus 1988. Memulai karir sepakbolanya di Liga Super Indonesia dengan bergabung di klub Persema Malang. Irfan Bachdim direkrut pelatih Persema Timo Scheunemann bersama Kim Jefri Kurniawan.

Irfan Bachdim memiliki pacar yang cantik bernama Jennifer Kurniawan. Dan bila ingin menjadi salah satu fans Irfan Bachdim, kamu bisa gabung di fan pagenya yang beralamat di http://www.facebook.com/pages/Irfan-Haarys-Bachdim-Official/146529212066210, atau kamu bisa follow twitter Irfan Bachdim di http://twitter.com/10irfanbachdim

Debut pertama Irfan Bachdim bersama Tim Nasional Indonesia, pada laga persahabatan melawan Timor Leste yang dimenangkan Timnas dengan skor 6-0, di Palembang pada 21 November 2010. Penampilan pertamanya bersama Tim Nasional dalam turnamen resmi pada 1 Desember 2010, saat Indonesia mengalahkan Malaysia 5-1 di Gelora Bung Karno pada ajang AFF 2010. Irfan Bachdim sendiri mencetak 1 gol dalam pertandingan tersebut.

PROFIL LIONEL MESSI



 
OLAHRAGA - SEPAKBOLA
Foto: AP Photo/Manu Fernandez
LIONEL Messi merupakan salah satu bakat terbaik yang ditemukan La Masia atau akademi Barcelona. Menyadari banyaknya bibit pemain berbakat di Argentina, Barcelona pun membuka sekolah sepak bola di sana.

Ketika masih berusia 11 tahun, klub raksasa Argentina River Plate sebetulnya sudah menyadari kalau Lionel Messi memiliki bakat hebat. Sayang, gangguan hormon yang membuatnya tidak bisa tinggi, membuat River ragu merekrut Messi.

Akhirnya, ayah Messi, Jorge Horacio Messi, nekat memboyong sang anak ke Spanyol agar mendapat klub dan pengobatan yang lebih baik. Dalam sebuah ajang seleksi, Messi membuat Carles Rexach, direktur Barcelona saat itu, terpikat.

Akhirnya, Barca menerimanya dan bersedia mengobati gangguan hormon Messi. Pemain yang disebut sebagai penerus Diego Maradona sebagai legenda Argentina itu pun bergabung ke La Masia, akademi Barcelona.  Kini, dia telah menjadi pilar Barca. "Messi merupakan kasus khusus. Dia meninggalkan rumah ketika masih berusia sangat belia. Menyakitkan bagi Messi dan keluarganya. Dia melalui proses keluar dari penghancuran diri akibat kemiskinan," ujar Daniel Vitali, perwakilan Barca di Argentina, seperti dikutip Reuters.

Nah, dengan didirikannya sekolah sepak bola internasional milik Barca di Argentina, maka tidak perlu lagi anak-anak muda itu harus pergi dari rumahnya, meninggalkan orang tuanya terlalu cepat. Mereka bisa mengasah bakatnya di Argentina, tapi dengan standar Eropa. Ya, Barca membuka sekolah sepak bola di Lujan, pinggiran Buenos Aires, sejak 2007. Lewat sekolah ini, Barcelona berupaya menjaring sebanyak mungkin bakat Argentina, tapi dengan menggunakan skema pembinaan usia muda ala La Masia.

Jorge Raffo, direktur sekolah sepak bola Barcelona di Lujan, dalam sebuah wawancara menyatakan, sekolah tersebut merekrut anak-anak berusia 9-12 tahun. Harapannya, kelak ada yang mampu bermain sehebat Messi, Maradona, Mario Kempes, dan Enrique Omar Sivori.

"Proyek pembinaan pemain muda ini menghormati esensi pemain sepak bola Argentina melalui pengembangan kualitas, individualitas, pembangunan intelektual dan teamwork, agar kami bisa menemukan pemain berkualitas," kata Raffo.

Dia menambahkan, ketika membina bocah usia9, 10, dan 11 tahun, siapa pun tidak akan tahu apakah anak-anak itu akan menjadi pemain sepak bola. Yang diketahui adalah anak-anak itu akan menjadi dirinya sendiri.

Penanaman nilai menjadi salah satu hal yang ditekankan di akademi itu. Bukan semata menuntut mereka bermain hebat. "Di akademi ini, anak-anak mendapat dukungan, ditemani, dididik, tapi tidak ditekan," timpalnya.

Sekolah juga menampung bocah remaja berusia 16 tahun, yang tiba dari seluruh penjuru Argentina. Mereka diantar pemandu bakat, disekolahkan di Don Bosco School, salah satu sekolah favorit di Buenos Aires. Saat ini ada sekitar 45 orang yang tinggal di asrama.

Sedangkan, 150 orang lainnya tinggal di rumah-rumah keluarga. Mereka berlatih setiap harinya. "Sebanyak 45 bocah sekolah di Don Bosco. Sepulang dari sekolah, mereka tinggal bersama kami. Mereka hanya boleh kembali ke rumah keluarga lima kali dalam setahun. Kami mengizinkan orang tua berkunjung tiga atau empat kali dalam setahun," kata Vitali.

Metode yang diterapkan tidak berbeda dengan di La Masia. Raffo mengatakan dari sisi olahraga, Barcelona memberikan seluruh metodologinya. "Kami wajib memperlihat perkembangan. Model ini sangat berbeda dari yang diterapkan di Argentina." Akademi itu tidak melulu mencetak pemain sepak bola. Bila dianggap tidak bisa menjadi pemain hebat, mereka akan diarahkan untuk menekuni profesi lain, seperti menjadi pengacara, arsitek, dan lainnya.

SEJARAH STADION GELORA BUNG KARNO

Bola dan orang Indonesia. Keduanya begitu dekat belakangan ini. Semenjak sejumlah anak muda seperti Irfan Bachdim, Okto Maniani, Christian Gonzales, Arif Suyono dan kawan-kawan, menyedot rasa nasionalisme seantero negeri, lalu menyeretnya ke lapangan bola.
Begitu banyak tokoh politik, bisnis, bahkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang mengakui  bahwa bola sudah mempersatukan bangsa. Bahkan jauh lebih ampuh dari kata-kata politisi di atas panggung. Sepanjang Piala AFF ini, sejumlah sengketa politik memang tenggelam, paling tidak dari permukaan.
Mungkin karena rasa nasionalisme itu, dunia bola kita belakangan ini jadi ramah.  Hampir tak ada lagi suporter beringas, yang berarak keliling kota dan bikin kita meriang. Bahkan, meletupkan mercon di lapangan, kini sudah merasa bersalah, sebab itu akan membuat malu kesebelasan, juga bangsa.
Bola yang ramah itu mengundang berpuluh ribu orang ke Senayan. Menjejali Gelora Bung Karno. Memberi semangat kepada mereka yang berlaga. Pada semifinal Indonesia versus Filipina, sekitar 80 ribu orang meriuh di sana.
Seiring dengan itu, Stadion Utama Gelora Bung Karno kemudian kian terkenal. Stadion itu berada di kawasan Senayan, yang terletak di pusat kota Jakarta. Bagaimana riwayat stadion dan kawasan itu, belum banyak diketahui publik.
Dari sejumlah literatur dan peta yang diterbitkan oleh Topographisch Bureau Batavia pada tahun 1902, kawasan Senayan  itu semula bernama Wangsanajan, atau Wangsanayan menurut Ejaan Yang diperbaharui.

Konon Wangsanayan adalah pemilik tanah yang kini menjadi salah satu tempat elit di Jakarta itu. Mungkin penyebutannya agak sulit, lambat laun nama kawasan itu berubah jadi Senayan.

Informasi lainnya adalah bahwa kata Senayan dalam bahasa Betawi berarti Senenan atau jenis permainan berkuda. Nama itu diperkirakan muncul sejak masa penjajahan. Thomas Raffles (1808-1811). Saat itu, kawasan Senayan,  dijadikan sebagai tempat warga Inggris bermain Polo.

Kawasan Senayan mulai banyak dikenal sejak didirikan gelanggang olahraga bertaraf internasional  di lokasi ini. Pembangunan gelanggang olahraga ini dimulai  awal 1958 atas bantuan Uni Soviet pada masa Perdana Menteri Nikita Kruschev. Biayanya ketika itu sebesar US$ 12,5 juta atau Rp 117,6 miliar. 

Namun peletakan tiang pancang pertama dilakukan oleh Soekarno pada 8 Februari 1960 dan disaksikan langsung Wakil PM Uni Sovyet Anastas Mikoyan.

Gelanggang olah raga ini dibangun karena Indonesia tengah mengadakan gawai olahraga sekelas Olimpiade yang dikenal dengan nama Ganefo.

Ganefo adalah sebuah proyek mercusuar Bung Karno yang melombakan berbagai olah raga yang pesertanya berasal dari gerakan Negara Non Blok. Seiring dengan itu, nama stadion di kawasan Senayan dikenal sebagai Stadion Ganefo. Di situlah Soekarno beberapa kali berpidato membangkitkan nasionalisme rakyat.

Muncul gosip ketika itu PM Uni Soviet kecewa karena tidak ada tanda-tanda prasasti yang menyebutkan Uni Soviet-lah yang membangunnya.

Stadion yang awalnya mampu menampung 100.000 penonton ini kini susut menjadi 88.000 penonton pasca renovasi tahun 2007.

Belakangan nama Stadion Ganefo berubah penyebutan menjadi Stadion Gelora Senayan, seiring jatuhnya masa kepemimpinan Soekarno. Namun pada masa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid, nama Stadion Senayan diubah menjadi Stadion Gelora Bung Karno.

SAFEE DAN SAFIQ BERMINAT MAIN DI INDONESIA

Ujung tombak kesebelasan Malaysia yang menjadi pencetak gol terbanyak di ajang AFF 2010, Safee Sali, mengaku sangat berminat untuk merumput di Liga Indonesia. Bukan hanya dia, kapten Malaysia, Mohammad Safiq Rahim, pun mempunyai keinginan yang sama.Safiq Rahim mengatakan, jika memang ada kesempatan merumput di Liga Indonesia, dia sangat berterima kasih. "Saya ingin mencoba peruntungan yang baik bagi diri saya dengan meramaikan kompetisi di Liga Indonesia," ungkap Mohammad Safiq Rahim.
Mohammad Safiq Rahim mengaku belum tahu klub mana yang ingin dia bela. Namun menurut pelatih Malaysia, Rajagobal, anak asuhnya itu sangat ingin bermain untuk Sriwijaya FC.
Sebelumnya, Safee menyatakan bahwa dia sangat ingin bergabung dengan klub Indonesia karena merasa bahwa kompetisi di Indonesia bagus dan salah satu yang terbaik dan teramai di ASEAN. Menurut kabar terbaru, PSPS Pekanbaru menyatakan minatnya untuk merekrut Safee.

Sabtu, 01 Januari 2011

20 PELATIH TERBAIK DUNIA

1. Alexander Ferguson (Skotlandia) Poin 78
2. Marcello Lippi (Italia) Poin 58
3. Arsène Wenger (Prancis) Poin 53
4. Guus Hiddink (Belanda) Poin 45
5. Sven-Goran Eriksson (Swedia) Poin 41
6. Jose Mourinho (Portugal) Poin 40
7. Ottmar Hitzfeld (Jerman) Poin 39
8. Luiz Felipe Scolari (Brasil) Poin 38
9. Franklin Rijkaard (Belanda) Poin 34
10. Marcelo Bielsa (Argentina) Poin 34
11. Carlos Bianchi (Argentina) Poin 33
12. Karel Brueckner (Republik Ceko) Poin 29
13. Carlo Ancelotti (Italia) Poin 28
14. Rafael Benitez (Spanyol) Poin 26
15. Carlos Alberto Parreira (Brasil) Poin 25
16. Hector Cuper (Argentina) Poin 23
17. Vicente del Bosque (Spanyol) Poin 23
18. Roger Lemerre (Prancis) Poin 20
19. Jose Pekerman (Argentina) Poin 19
20. Fabio Capello (Italia) Poin 18